Gambaran Wanita yang Bijak dan Mulia – Amsal 31
Amsal 31 menyajikan potret indah tentang seorang wanita yang bijak dan mulia. Ia digambarkan sebagai sosok yang kuat, penuh kasih, rajin, dan takut akan Tuhan. Kehidupannya menjadi berkat bagi keluarganya dan orang-orang di sekitarnya—sebuah inspirasi bagi setiap wanita yang rindu hidup berkenan di hadapan Allah.
Bertahun-tahun yang lalu, Raja Lemuel ingin menikah. Namun sebelum ia memilih calon istrinya, ibunya memberinya nasihat yang bijak.
Seorang istri yang dapat dipercaya dan memiliki karakter yang baik lebih berharga daripada permata rubi yang paling mahal. Ia selalu mendukung dan menguatkan suaminya, dan menjadi berkat sepanjang hidupnya.
Ia senang berkreasi dan bekerja dengan rajin. Kasihnya kepada suami dan keluarganya membuatnya bersukacita dalam pekerjaannya.
Seperti kapal dagang yang pergi jauh untuk membawa barang terbaik, seorang istri yang istimewa tidak keberatan menempuh perjalanan jauh demi mendapatkan hasil terbaik. Tidak ada yang terlalu merepotkan baginya.
Istri yang baik tidak egois atau malas. Ia bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan bagi keluarganya. Para pembantunya pun tidak dilupakan.
Ia adalah wanita yang pandai berbisnis, merencanakan masa depan dengan bijak. Ia berinvestasi pada tanah yang baik dan menanam anggur, karena tahu suatu hari nanti ia bisa membuat dan menjual anggur.
Ia bekerja di bawah terik matahari, merawat tanaman anggurnya; memangkas dan memanennya, agar impian masa depannya dapat terwujud.
Ia senang membuat berbagai barang untuk dijual di pasar dan pandai menabung. Ia memastikan selalu memiliki cukup lilin untuk dinyalakan saat matahari telah terbenam.
Ia peduli pada keluarga yang miskin dan memberikan bantuan nyata kepada mereka. Baginya, setiap orang itu istimewa, dan ia memperlakukan semua orang dengan kasih dan hormat.
Ia menyiapkan pakaian hangat untuk keluarganya jauh sebelum musim dingin tiba dan salju turun. Mereka semua mengenakan pakaian terbaik.
Ia membuat pakaian linen yang bagus untuk dijual di pasar. Para pedagang lain membeli ikat pinggang dan selendangnya karena hasil buatannya sangat rapi dan berkualitas.
Suaminya dihormati di kota, dan orang-orang berbicara baik tentang istrinya yang penuh perhatian. Ia setia dan dapat dipercaya, dan suaminya menaruh kepercayaan penuh padanya.
Orang-orang datang kepadanya untuk meminta nasihat, karena mereka tahu ia baik hati dan bijaksana. Kata-katanya selalu membangun dan menguatkan, dan ia mengajarkan jalan-jalan Tuhan.
Anak-anaknya mengasihi dan menghormatinya. Suaminya memuji dia dan berkata, “Banyak wanita telah melakukan hal-hal hebat, tetapi engkau adalah yang paling berharga dari semuanya.”
Menjadi populer dan cantik tidaklah bertahan selamanya. Tetapi wanita yang mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya jauh lebih berharga dari permata yang paling mahal. Kita semua ingin tumbuh menjadi orang yang mengasihi Tuhan dan melayani sesama seperti itu.
