Tuhan di Tengah Kegelisahanmu

“Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.” — Mazmur 94:19
Kegelisahan adalah bagian dari hidup manusia. Entah karena tekanan pekerjaan, relasi yang retak, masa depan yang tak pasti, atau pergumulan batin yang tak terucapkan—kita semua pernah merasa gelisah. Namun, di tengah badai pikiran dan perasaan, Tuhan hadir. Ia tidak menjauh, melainkan mendekat. Renungan ini mengajak kita untuk menemukan penghiburan ilahi di tengah kegelisahan yang menguasai hati.
1. Kegelisahan Itu Nyata, Tapi Tuhan Lebih Nyata
Mazmur 94 ditulis dalam konteks ketidakadilan dan tekanan hidup. Pemazmur tidak menyembunyikan kegelisahannya. Ia jujur tentang banyaknya pikiran yang berkecamuk. Ini memberi kita ruang untuk juga jujur di hadapan Tuhan.
Kita tidak perlu menyembunyikan rasa cemas, takut, atau bingung. Tuhan tidak menuntut kita untuk selalu kuat. Ia justru mengundang kita untuk datang apa adanya.
2. Pikiran yang Ramai, Jiwa yang Lelah
Kegelisahan sering datang dalam bentuk pikiran yang tak kunjung berhenti. Kita memikirkan “bagaimana kalau…”, “apa yang akan terjadi…”, “kenapa ini terjadi…”. Pikiran-pikiran ini bisa menguras energi dan membuat kita sulit tidur, sulit fokus, bahkan sulit berdoa.
Namun, Mazmur 94:19 menunjukkan bahwa di tengah pikiran yang bertambah banyak, Tuhan memberikan penghiburan. Bukan sekadar kata-kata manis, tetapi penghiburan yang menyenangkan jiwa—yang menenangkan, memulihkan, dan memberi harapan.
3. Penghiburan Tuhan: Hadir, Bukan Sekadar Menyelesaikan
Sering kali kita berharap Tuhan menyelesaikan masalah kita seketika. Tapi penghiburan Tuhan tidak selalu datang dalam bentuk solusi instan. Kadang, penghiburan itu adalah kehadiran-Nya yang lembut, damai yang melampaui akal, dan janji bahwa kita tidak sendirian.
Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa gelisah, tetapi Ia menjanjikan kehadiran-Nya di tengah gelisah. Dan itu cukup.
4. Apa yang Bisa Kita Lakukan Saat Gelisah?
Berikut beberapa langkah spiritual yang bisa kita praktikkan saat hati gelisah:
- Berdoa dengan jujur: Katakan pada Tuhan apa yang kamu rasakan. Tidak perlu kata-kata indah, cukup kejujuran.
- Baca Mazmur: Banyak bagian Mazmur ditulis dari hati yang gelisah. Biarkan firman Tuhan berbicara pada jiwamu.
- Bernapas dalam doa: Latih pernapasan sambil mengucap doa singkat seperti “Tuhan, beri aku damai.”
- Ingat janji-Nya: “Aku menyertai kamu senantiasa” (Matius 28:20) bukan hanya untuk masa senang, tapi juga masa gelisah.
Refleksi Pribadi
- Apa yang membuat hatimu gelisah hari ini?
- Sudahkah kamu mengundang Tuhan masuk ke dalam ruang kegelisahan itu?
- Bagaimana kamu bisa mengalami penghiburan-Nya secara nyata?
Kegelisahan bukan tanda kelemahan iman. Justru di saat kita gelisah, kita bisa mengalami Tuhan secara lebih dalam. Ia tidak menunggu kita tenang untuk hadir. Ia hadir justru saat kita kacau. Mazmur 94:19 adalah undangan untuk mengalami penghiburan ilahi yang menyenangkan jiwa—bukan karena masalah selesai, tetapi karena Tuhan ada.




