Alunea ID
Kasih: Kekuatan Terbesar dalam Iman Kristen
Kasih adalah kekuatan terbesar dalam iman Kristen.
Kasih: Kekuatan Terbesar dalam Iman Kristen
Kasih adalah kekuatan terbesar dalam iman Kristen.

Kasih: Kekuatan Terbesar dalam Iman Kristen

Alunea   Kasih   25 Agustus 2025.


Jika ada satu kata yang merangkum inti iman Kristen, kata itu adalah kasih. Yesus sendiri menegaskan bahwa hukum yang terutama adalah mengasihi Allah dan sesama (Matius 22:37–39). Rasul Paulus juga berkata, “Sekalipun aku mempunyai iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.” (1 Korintus 13:2).

Artinya, tanpa kasih, semua yang kita lakukan kehilangan makna. Kasih bukan hanya perasaan hangat, melainkan kekuatan rohani yang mampu mengubah hidup, memulihkan relasi, dan menjadi kesaksian nyata tentang siapa Allah itu.

Kasih sebagai Dasar Iman Kristen

Kasih adalah fondasi dari hubungan kita dengan Allah. Yesus berkata:

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (Matius 22:37)

Kasih kepada Allah bukan sekadar kewajiban, melainkan respons alami karena Allah lebih dulu mengasihi kita (1 Yohanes 4:19). Saat kita menyadari betapa besarnya kasih Allah melalui salib Kristus, hati kita terdorong untuk mengasihi Dia dengan seluruh hidup kita.

Kasih yang Nyata kepada Sesama

Kasih kepada Allah selalu berjalan seiring dengan kasih kepada sesama. Yesus melanjutkan perintah-Nya:

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:39)

Kasih sejati tidak berhenti pada kata-kata. Rasul Yohanes mengingatkan:

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. (1 Yohanes 3:18)

Itu berarti kasih harus tampak nyata: mau mengampuni meski sakit hati, menolong yang membutuhkan, mendengarkan dengan penuh empati, dan hadir bagi orang lain. Kadang hal-hal kecil yang kita lakukan dengan kasih, justru membawa dampak besar bagi hidup seseorang.

Kasih yang Mengubahkan Hidup

Kasih memiliki kekuatan yang tidak bisa dilakukan oleh hukum atau hukuman. Kasih sanggup meluluhkan hati yang keras, mematahkan rantai kebencian, bahkan membuka jalan bagi pengampunan.

Petrus berkata:

Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.”(1 Petrus 4:8)

Artinya, kasih tidak menghitung kesalahan terus-menerus, melainkan memberi ruang untuk pemulihan. Kasih yang sejati dapat mengubah hidup kita maupun orang-orang di sekitar kita.

Kasih yang Lebih Besar dari Segalanya

Di antara iman, pengharapan, dan kasih, Rasul Paulus menegaskan bahwa yang paling besar adalah kasih:

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. (1 Korintus 13:13)

Mengapa? Karena kasih tidak pernah gagal. Iman dan pengharapan akan digenapi kelak di surga, tetapi kasih akan tetap abadi. Itulah sebabnya Yesus berkata bahwa dunia akan mengenal murid-murid-Nya bukan dari teologi atau kehebatan mereka, tetapi dari kasih mereka satu sama lain (Yohanes 13:35).

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Kasih bukanlah teori, tetapi sesuatu yang harus dipraktikkan. Beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan:

  • Belajar memberi tanpa pamrih – sekecil apa pun, lakukan dengan tulus.
  • Mengampuni meski sulit – karena kita sendiri sudah diampuni oleh Allah.
  • Mengasihi orang yang berbeda – entah secara budaya, keyakinan, atau karakter.
  • Menjadi saluran kasih di keluarga dan lingkungan – dengan sikap rendah hati, sabar, dan penuh perhatian.

Kasih memang menuntut pengorbanan, tetapi setiap kali kita memilih untuk mengasihi, kita sebenarnya sedang mencerminkan kasih Kristus.

Kasih adalah kekuatan terbesar dalam iman Kristen. Ia bukan sekadar emosi sesaat, melainkan sikap hidup yang memancar dari hati yang sudah disentuh oleh kasih Kristus. Tanpa kasih, iman kosong; tetapi dengan kasih, hidup kita menjadi terang bagi dunia.

Mari berdoa agar setiap hari kita dipenuhi kasih Allah, sehingga kita bisa mengasihi Dia dengan segenap hati dan mengasihi sesama tanpa batas. Dengan demikian, iman kita bukan hanya kata-kata, tetapi kesaksian hidup yang nyata.

×

✨ Artikel Terbaru

Ketika Film Mengajarkan Arti Pengampunan

Ketika Film Mengajarkan Arti Pengampunan