By Alunea. in Kasih. Post on Juni 30, 2025.
Kasih adalah fondasi utama dalam hidup orang percaya.
Dalam dunia yang semakin sibuk dan individualistis, kasih menjadi nilai yang semakin langka namun sangat dibutuhkan. Dalam kekristenan, kasih bukan sekadar emosi atau perasaan, melainkan sebuah tindakan nyata dan prinsip hidup. Artikel ini mengajak Anda memahami makna kasih sejati, berdasarkan ajaran Alkitab, dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kasih dalam Alkitab bukan hanya tentang cinta romantis, melainkan sebuah komitmen yang tulus untuk memberi, melayani, dan mengampuni, bahkan kepada mereka yang sulit dikasihi.
"Kasih itu sabar, kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong."
(1 Korintus 13:4, TB)
Kasih dalam ayat ini menunjukkan bahwa kasih yang sejati adalah tindakan aktif, bukan hanya perasaan. Kasih itu sabar dalam menghadapi kelemahan orang lain, dan murah hati dalam memberi tanpa pamrih.
Kasih tidak berasal dari diri kita sendiri, melainkan dari Tuhan.
"Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia."
(1 Yohanes 4:16, TB)
Kasih Tuhan menjadi teladan tertinggi: kasih yang rela berkorban, seperti yang ditunjukkan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Dari kasih inilah, kita dimampukan untuk mengasihi sesama.
Yesus merangkum seluruh hukum Taurat dalam dua perintah utama:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu... dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
(Matius 22:37-39, TB)
Kasih kepada sesama menjadi bukti nyata bahwa kita mengasihi Tuhan. Kasih ini terlihat dalam bentuk kepedulian, pengampunan, dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Bagaimana kasih dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa cara praktis:
Dalam dunia yang penuh kebencian, kekerasan, dan egoisme, kasih menjadi solusi ilahi. Kasih memulihkan, menyatukan, dan meneguhkan. Dunia tidak akan berubah jika tidak dimulai dari hati yang dipenuhi kasih.
"Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."
(Kolose 3:14, TB)
Kasih bukan pilihan, tapi panggilan. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih setiap hari. Dimulai dari keluarga, lalu meluas ke lingkungan kerja, komunitas, dan bahkan kepada mereka yang berbeda keyakinan sekalipun.
Kasih yang sejati tidak hanya diucapkan, tapi dilakukan. Dengan mengasihi, kita sedang memantulkan kasih Tuhan kepada dunia.
Jika Anda terberkati oleh artikel ini, bagikan kepada orang lain agar lebih banyak yang diingatkan akan pentingnya kasih dalam hidup.
Kasih Tuhan hadir juga di artikel ini
Ringkasan bulanan tentang hal-hal terbaru dan menarik dari kami.