Doktrin Kristologi: Memahami Bahwa Yesus adalah 100% Allah dan 100% Manusia

Siapakah Yesus Kristus? Ini adalah pertanyaan terpenting dalam teologi Kristen. Jawaban alkitabiahnya adalah inti dari iman kita: Tuhan Yesus Kristus adalah 100% Allah dan 100% Manusia—dua sifat yang sempurna, bersatu dalam satu Pribadi tanpa tercampur atau terbagi. Doktrin yang dikenal sebagai Kristologi ini adalah pondasi bagi keselamatan kita.

1. Keilahian Kristus (100% Allah)

Alkitab secara tegas menyatakan bahwa Yesus bukan hanya guru besar, nabi, atau malaikat, melainkan Allah sendiri yang menjadi daging. Keilahian-Nya ditunjukkan melalui:

  • Nama dan Gelar: Ia disebut “Allah yang Mahakuat” (Yesaya 9:5), dan “Tuhan dan Allah kami” (Yohanes 20:28).
  • Atribut Ilahi: Yesus menunjukkan sifat-sifat yang hanya dimiliki Allah Bapa: Mahatahu (Yohanes 4:29), Mahahadir (Matius 28:20), dan Mahakuasa (menciptakan, membangkitkan orang mati).
  • Tindakan Ilahi: Dia mengampuni dosa (Markus 2:7), yang merupakan prerogatif Allah semata.

Keilahian-Nya memastikan bahwa pengorbanan-Nya memiliki nilai kekal yang cukup untuk menebus dosa seluruh umat manusia.

2. Kemanusiaan Kristus (100% Manusia)

Penting bagi Yesus untuk menjadi manusia sejati agar Dia dapat menjadi Imam Besar yang penuh belas kasihan dan Juru Selamat yang tidak tercela. Kemanusiaan-Nya ditunjukkan melalui:

  • Kelahiran: Dia dilahirkan melalui seorang wanita (Maria) dan tumbuh dewasa (Lukas 2:52).
  • Kebutuhan Fisik: Dia lapar (Matius 4:2), haus (Yohanes 19:28), lelah (Yohanes 4:6), dan tidur.
  • Emosi Manusia: Dia menangis (Yohanes 11:35), marah (Markus 3:5), dan berdukacita.
  • Kematian: Dia mengalami kematian fisik yang nyata di kayu salib.

Kemanusiaan-Nya memastikan bahwa Dia dapat menjadi pengganti yang sah bagi kita (sebagai Manusia kedua Adam), merasakan penderitaan kita, dan memenuhi tuntutan Hukum Allah dengan sempurna.

3. Pentingnya Doktrin Dualitas Sifat

Mengapa Yesus harus 100% Allah dan 100% Manusia?

  • Hanya Manusia yang Bisa Mati: Untuk membayar hukuman dosa manusia, Juru Selamat harus mati. Allah tidak dapat mati.
  • Hanya Allah yang Bisa Menyelamatkan: Untuk memastikan kematian-Nya efektif bagi miliaran orang di sepanjang zaman, pengorbanan itu harus berasal dari Pribadi dengan nilai tak terbatas (Allah).
  • Imam Besar yang Sempurna: Karena Dia pernah dicobai dalam segala hal seperti kita (tetapi tanpa dosa), Dia dapat bersyafaat dan berempati dengan kelemahan kita (Ibrani 4:15).

Jika Yesus bukan Allah sepenuhnya, pengorbanan-Nya tidak akan cukup. Jika Dia bukan Manusia sepenuhnya, Dia tidak akan bisa menjadi pengganti kita.

Inti dari Pemberitaan Injil terletak pada kebenaran Kristologi ini. Yesus Kristus adalah Jembatan sempurna antara Allah Bapa yang kudus dan manusia yang berdosa. Dialah Allah yang merendahkan diri dan Dia adalah Manusia yang meninggikan kita. Renungkanlah keajaiban ini hari ini, dan hiduplah dalam keyakinan penuh akan Juruselamat yang sempurna dan berkuasa.

Berbagi
×