Campur Tangan Tuhan di Tengah Bahaya: Kisah Daniel di Goa Singa

Kisah Daniel di goa singa (Daniel 6) bukanlah sekadar cerita anak-anak yang mendebarkan. Ini adalah kesaksian yang kuat tentang seorang pria yang hidup di pengasingan, di bawah kekuasaan asing, tetapi menolak untuk mengkompromikan hubungannya dengan Allah Bapa. Kisah ini mengajarkan kita bahwa ketika kita memprioritaskan ketaatan kepada Tuhan Yesus di atas segalanya, Tuhan akan menunjukkan kuasa-Nya di tengah bahaya yang paling mematikan.
1. Keberhasilan yang Menimbulkan Iri Hati
Daniel telah menjadi seorang pejabat senior yang sangat dipercaya di bawah beberapa pemerintahan raja, termasuk Raja Darius dari Media-Persia. Raja bahkan berencana mengangkat Daniel sebagai penguasa atas seluruh kerajaan. Keberhasilan ini membuat para pejabat tinggi lainnya iri hati. Mereka tidak menemukan kesalahan pada Daniel selain dalam hal agamanya.
Mereka menyusun rencana jahat: membuat Raja Darius menandatangani undang-undang yang melarang siapa pun berdoa atau menyembah dewa atau manusia, selain Raja sendiri, selama 30 hari. Hukuman bagi pelanggar? Dilemparkan ke dalam goa singa.
2. Prioritas yang Tak Tergoyahkan
Daniel mengetahui tentang undang-undang tersebut, namun apa yang ia lakukan?
“Tetapi Daniel, setelah tahu, bahwa surat perintah itu telah ditandatangani, masuklah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka menghadap ke Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” — Daniel 6:10
Daniel tidak bersembunyi. Ia tidak berkompromi dengan mengurangi kebiasaan doanya. Ia tahu risikonya, namun kebiasaan doanya jauh lebih penting daripada keselamatannya. Inilah keberanian sejati: tidak melawan raja dengan pedang, tetapi menaati Allah Bapa dengan ketenangan.
3. Campur Tangan Ilahi
Sesuai hukum yang tidak dapat diubah, Raja Darius, meskipun sangat menyayangi Daniel, terpaksa melaksanakan hukuman itu. Daniel dilemparkan ke dalam goa singa. Raja Darius sendiri menghabiskan malam itu dengan gelisah, berdoa agar Allah Daniel menyelamatkan hamba-Nya.
Saat fajar menyingsing, Raja bergegas ke lubang singa dan berseru, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allah-mu yang kau-sembah dengan tidak berkeputusan, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?” (Daniel 6:20).
Jawabannya adalah mukjizat yang menenangkan:
“Ya tuanku raja, kekallah hidup tuanku! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu…” — Daniel 6:21-22
Tuhan Yesus campur tangan secara supernatural. Goa singa yang seharusnya menjadi kuburan bagi Daniel, menjadi tempat perjumpaan dengan malaikat Tuhan.
4. Pelajaran untuk Kita
- Kekuatan Kebiasaan: Perlindungan Daniel tidak datang dari keberanian sesaat, tetapi dari kebiasaan doa yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.
- Ketaatan di Hadapan Publik: Ketaatan kita kepada Tuhan mungkin membuat kita rentan di mata dunia, tetapi justru di sana Allah Bapa menunjukkan kuasa-Nya.
- Tuhan Kita Adalah Tuhan yang Hidup: Mukjizat Daniel menghasilkan Dekret Raja Darius yang baru, menyatakan bahwa semua orang di kerajaannya harus takut dan gentar terhadap Allah Daniel, karena Ia adalah Allah yang hidup dan berkuasa.
Apa “goa singa” yang Anda hadapi hari ini—ancaman di tempat kerja, godaan, atau kesulitan finansial? Ingatlah Daniel. Tetap teguh dalam kebiasaan doa Anda, fokuskan pandangan Anda pada Yerusalem (surga), dan percayalah bahwa Allah Anda, yang Anda sembah, adalah Allah yang hidup dan Ia pasti akan mengatupkan mulut setiap singa yang mengancam Anda.




