Visi dan Doa: Kisah Nehemia: Membangun Kembali di Tengah Perlawanan

Kisah Nehemia, yang dicatat dalam kitab yang menyandang namanya, adalah kisah yang penuh inspirasi tentang kepemimpinan visioner dan ketekunan yang kuat. Nehemia bukanlah seorang nabi atau imam; ia adalah seorang juru minum raja, posisi sekuler yang penuh kepercayaan. Namun, ia menjadi pahlawan iman ketika ia mengambil tanggung jawab untuk membangun kembali tembok Yerusalem yang runtuh, simbol kehormatan dan keamanan bangsanya. Kisah ini adalah cetak biru untuk kita tentang bagaimana menghadapi proyek besar Tuhan di tengah perlawanan.
1. Visi yang Dimulai dari Doa
Perjalanan Nehemia dimulai bukan dengan perencanaan, melainkan dengan duka dan doa. Ketika mendengar kabar buruk tentang keadaan Yerusalem (temboknya runtuh, rakyatnya menderita), Nehemia tidak langsung bertindak. Sebaliknya, ia berdoa (Nehemia 1:4). Doanya adalah kombinasi dari pengakuan dosa, pujian kepada Allah Bapa, dan permohonan yang spesifik. Visi besar Allah selalu dimulai dari beban ilahi di hati, yang diolah dan dimatangkan melalui komunikasi yang mendalam dengan Tuhan.
2. Kepemimpinan yang Berani dan Terorganisir
Setelah mendapatkan izin raja, Nehemia tiba di Yerusalem dan melakukan penilaian di malam hari, diam-diam. Ia kemudian menyalakan semangat rakyat dengan membagikan visinya: “Marilah, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita jangan lagi dicela!” (Nehemia 2:17).
Nehemia menunjukkan keterampilan kepemimpinan luar biasa:
- Pembagian Tugas yang Jelas: Ia membagi pekerjaan di antara keluarga dan kelompok, memastikan setiap orang memiliki rasa kepemilikan.
- Fokus Ganda: Ia memastikan mereka bekerja keras (tangan memegang perkakas) dan juga siap berperang (tangan memegang senjata).
3. Ketekunan di Tengah Perlawanan
Proyek Nehemia tidak berjalan mulus. Ada musuh-musuh, terutama Sanbalat dan Tobia, yang menggunakan segala taktik: ejekan, fitnah, ancaman, dan upaya pembunuhan.
Reaksi Nehemia dalam menghadapi perlawanan adalah pelajaran berharga:
- Respons Pertama: Doa (Nehemia 4:4).
- Respons Kedua: Bertindak dengan Hikmat: Mengatur pengawal, menempatkan penjaga, dan menolak kompromi dengan musuh.
Dia menolak gangguan dengan mengatakan, “Aku melakukan pekerjaan yang besar dan tidak dapat turun. Mengapa pekerjaan ini harus terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan turun mendapatkan kamu?” (Nehemia 6:3).
4. Penyelesaian dan Pemulihan Rohani
Secara ajaib, tembok diselesaikan hanya dalam lima puluh dua hari (Nehemia 6:15)—sebuah kesaksian tentang tangan Allah yang bekerja melalui umat-Nya yang bertekad. Namun, kemenangan fisik ini diikuti oleh kemenangan rohani: Nehemia dan Ezra memimpin kebangunan rohani di mana umat mendengarkan Firman Tuhan dibacakan, mengaku dosa, dan memperbarui perjanjian mereka dengan Allah.
Apa “tembok” yang sedang Anda bangun atau bangunkan kembali dalam hidup Anda hari ini? Mungkin itu adalah hubungan, keuangan, kesehatan, atau pelayanan. Ingatlah Nehemia: Mulailah dengan doa yang tulus, teruskan dengan visi yang jelas, dan hadapi perlawanan dengan ketekunan yang didorong oleh Allah Bapa. Jangan pernah biarkan musuh mengalihkan Anda dari pekerjaan besar yang telah Tuhan Yesus panggil untuk Anda lakukan.




