Anugerah Universal: Kisah Rut: Kesetiaan Melampaui Batas Kebangsaan

Kisah Rut adalah balada tentang kesetiaan yang luar biasa, penebusan ilahi, dan cinta yang melampaui batasan ras dan budaya. Rut adalah seorang wanita Moab—sebuah bangsa yang secara historis menjadi musuh Israel dan dilarang memasuki perkumpulan Tuhan (Ulangan 23:3). Namun, Allah Bapa yang berdaulat menggunakannya untuk menenun dirinya ke dalam salah satu silsilah paling suci dalam sejarah: garis keturunan Tuhan Yesus Kristus.

1. Pilihan Radikal: “Bangsamu adalah Bangsaku”

Kisah ini dimulai dari tragedi di Moab. Suami Rut, ayahnya, dan saudara iparnya, Orpa, semuanya meninggal. Ketika ibu mertuanya, Naomi, memutuskan untuk kembali ke Betlehem, ia menyuruh menantu-menantunya untuk kembali ke rumah mereka. Orpa melakukannya, tetapi Rut membuat sumpah kesetiaan yang monumental, melampaui ikatan keluarga dan kebangsaan:

“Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamu ialah bangsaku dan Allahmu ialah Allahku.” — Rut 1:16

Keputusan ini adalah titik balik rohani yang radikal. Rut memilih untuk meninggalkan dewa-dewa Moab yang nyaman demi Allah Bapa yang tidak ia kenal secara langsung—suatu tindakan iman yang luar biasa.

2. Kebaikan dan Perlindungan di Ladang Boas

Di Betlehem, Rut bekerja keras mengumpulkan jelai di ladang untuk menghidupi dirinya dan Naomi. Di sana ia bertemu Boas, seorang kerabat kaya yang mulia dan saleh. Boas mengenali kesetiaan Rut yang legendaris, dan memberinya perlindungan dan kemurahan hati (Rut 2:12). Boas, dalam peran “penebus sanak saudara” (Kinsman-Redeemer), memiliki hak dan tanggung jawab untuk menebus tanah dan nama keluarga yang hilang.

3. Penebusan yang Membawa Kehidupan

Setelah serangkaian tindakan yang berani dan bermartabat, Boas menerima Rut sebagai istrinya dan secara resmi menebus tanah keluarga Elimelekh. Dari pernikahan ini, lahirlah Obed, yang kemudian menjadi ayah dari Isai, ayah dari Raja Daud.

  • Signifikansi Teologis: Rut yang Moab, seorang asing yang secara hukum terpisah dari perjanjian Allah Bapa, kini menjadi nenek buyut Raja Daud dan leluhur langsung Tuhan Yesus Kristus (Matius 1:5). Kisah ini adalah bukti awal bahwa anugerah Allah Bapa tidak dibatasi oleh batas-batas etnis, melainkan merangkul setiap orang yang bersedia berpegang teguh pada-Nya.

4. Pelajaran bagi Kita

Kisah Rut mengajarkan tiga kebenihan yang mendalam:

  1. Iman yang Aktif Diberkati: Kesetiaan Rut bukan hanya kata-kata, tetapi terwujud dalam kerja keras dan kerelaan melayani Naomi. Allah Bapa melihat ketulusan dan memberkatinya secara berlimpah.
  2. Peran Penebus: Boas adalah gambaran indah dari Tuhan Yesus Kristus (Penebus sejati kita) yang mengambil kita, orang asing rohani, mengangkat kita dari kemiskinan dan ketidaklayakan, dan menyatukan kita dengan keluarga Allah Bapa melalui anugerah.
  3. Inklusivitas Injil: Allah Bapa selalu memiliki tempat untuk yang “asing” di meja-Nya. Injil adalah untuk semua bangsa, suku, dan bahasa.

Kesetiaan dan pengorbanan kecil yang Anda tunjukkan hari ini—mungkin dalam pelayanan atau dalam hubungan yang sulit—tidak pernah luput dari pandangan Allah Bapa. Seperti Rut, biarlah hidup Anda menjadi bukti nyata bahwa anugerah Allah Bapa akan membawa Anda ke tempat yang tidak pernah Anda duga, bahkan ke dalam rencana penebusan-Nya yang agung.

Berbagi
×