Lebih dari Penginjilan: Mandat Budaya (Cultural Mandate) dan Peran Kita dalam Membangun Dunia

Banyak orang Kristen beranggapan bahwa satu-satunya tugas mereka di dunia adalah Mandat Agung (Great Commission): memberitakan Injil dan memuridkan (Matius 28:19). Meskipun ini adalah misi terpenting, ada panggilan ilahi yang mendahului kejatuhan manusia, yang dikenal sebagai Mandat Budaya (Cultural Mandate). Mandat ini diberikan Allah Bapa kepada Adam dan Hawa di Taman Eden:

“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ‘Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.'” — Kejadian 1:28

1. Hakikat Mandat Budaya

Mandat Budaya adalah perintah Allah Bapa bagi manusia untuk mengembangkan (mengekspresikan kreativitas Allah Bapa) dan menguasai (mengelola secara bertanggung jawab) bumi. Kata kunci di sini adalah:

  • Mengembangkan (cultivate): Menciptakan budaya, seni, musik, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sistem pemerintahan. Ini adalah tentang mengambil potensi mentah alam dan membentuknya menjadi sesuatu yang indah dan berguna.
  • Menguasai (subdue): Bertindak sebagai wakil Allah Bapa (imago Dei) untuk menjadi administrator yang bijaksana atas ciptaan-Nya.

Mandat ini adalah panggilan untuk berkreasi, bukan hanya untuk bertahan hidup.

2. Mandat Budaya Setelah Kejatuhan

Dosa tidak membatalkan Mandat Budaya, tetapi membuatnya lebih sulit. Alih-alih mudah dan menyenangkan, kini pekerjaan dan pengembangan budaya terjadi dalam pergumulan dan keringat (Kejadian 3:17-19).

  • Penebusan Budaya: Tuhan Yesus Kristus datang tidak hanya untuk menyelamatkan jiwa, tetapi juga untuk menebus seluruh ciptaan, termasuk budaya. Tugas kita sebagai orang percaya yang ditebus adalah untuk melakukan Mandat Budaya dalam ketaatan kepada Kristus dan dipimpin oleh Roh Kudus. Kita harus membawa nilai-nilai Kerajaan Allah—keadilan, kebenaran, kasih, dan keindahan—ke dalam setiap aspek budaya.

3. Aplikasi Praktis

Bagaimana kita menjalankan Mandat Budaya hari ini?

  • Di Tempat Kerja: Menghasilkan produk berkualitas, melayani pelanggan dengan integritas, berjuang untuk keadilan bagi karyawan. Seorang insinyur menjalankan Mandat Budaya dengan merancang jembatan yang aman; seorang seniman dengan menciptakan karya yang merefleksikan keindahan Allah Bapa.
  • Dalam Keluarga: Membangun rumah tangga yang mencerminkan kasih Kristus dan menumbuhkan karakter yang saleh.
  • Dalam Politik dan Keadilan: Berjuang untuk undang-undang yang adil, melawan penindasan, dan memastikan martabat manusia dihargai.
  • Dalam Seni dan Sains: Menemukan kebenaran melalui ilmu pengetahuan dan mengekspresikan keindahan Allah Bapa melalui seni.

Sebagai pengikut Kristus, kita adalah penerima Mandat Agung dan juga penerus Mandat Budaya. Hidup kita harus menjadi saksi Injil (Mandat Agung) sambil secara aktif membangun dan mengembangkan dunia ini untuk kemuliaan Allah Bapa (Mandat Budaya). Pilihlah untuk melihat pekerjaan Anda, bakat Anda, dan kontribusi Anda hari ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebagai ketaatan yang memuliakan Allah Bapa di tempat Anda berdiri.

Berbagi
×