Landasan Teologi: Mengenal Sifat Allah Bapa: Dasar Iman yang Tak Tergoyahkan

Iman Kristen yang sejati tidak didasarkan pada perasaan atau pengalaman, tetapi pada karakter dan sifat Allah Bapa yang dinyatakan dalam Firman Tuhan. Semakin kita mengenal siapa Allah Bapa itu sebenarnya, semakin kokoh iman kita. Memahami sifat-sifat-Nya yang tak dapat dibagi (incommunicable attributes), seperti ke-Maha-an-Nya, adalah dasar dari penyembahan, kepercayaan, dan kepastian kita. Artikel ini berfokus pada tiga sifat “Omni” Allah Bapa yang mendefinisikan kedaulatan-Nya.
1. Mahakuasa (Omnipotence)
Allah Bapa Mahakuasa berarti Dia mampu melakukan segala sesuatu yang sesuai dengan karakter-Nya yang sempurna.
- Implikasi: Dia tidak dapat berdusta atau mengingkari janji-Nya, tetapi Ia dapat menciptakan alam semesta dari ketiadaan, membangkitkan orang mati, dan mengubah hati yang paling keras sekalipun.
- Ayat Kunci: “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (Lukas 1:37).
- Dampak pada Iman: Ketika kita menghadapi situasi yang mustahil dalam hidup kita, kita dapat beristirahat dalam kepastian bahwa kekuatan Allah Bapa melampaui keterbatasan kita.
2. Maha Tahu (Omniscience)
Allah Bapa Maha Tahu berarti Dia mengetahui segala sesuatu secara sempurna—masa lalu, masa kini, dan masa depan, termasuk semua kemungkinan yang dapat terjadi. Pengetahuan-Nya tidak diperoleh; itu inheren dan instan.
- Implikasi: Allah Bapa tidak perlu belajar, dan tidak ada yang dapat mengejutkan-Nya. Ia mengetahui setiap kebutuhan, ketakutan, dan bahkan pikiran kita sebelum kita mengucapkannya.
- Ayat Kunci: “Bahkan sebelum ada perkataan pada lidahku, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.” (Mazmur 139:4).
- Dampak pada Iman: Kita dapat berdoa dengan percaya diri karena tahu bahwa Allah Bapa mendengarkan dan memahami konteks lengkap dari permohonan kita. Ia selalu memiliki jawaban yang paling tepat.
3. Maha Hadir (Omnipresence)
Allah Bapa Maha Hadir berarti Dia berada di setiap tempat secara utuh, namun tidak terbatas oleh tempat manapun. Ia tidak tersebar di seluruh alam semesta; sebaliknya, seluruh alam semesta ada di hadapan-Nya.
- Implikasi: Kita tidak pernah sendiri. Tidak ada tempat yang bisa kita sembunyi dari hadirat Allah Bapa (baik di puncak gunung maupun di lembah tergelap).
- Ayat Kunci: “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” (Mazmur 139:7).
- Dampak pada Iman: Ini memberikan jaminan keamanan total di tengah kesendirian atau bahaya. Kehadiran Allah Bapa adalah sumber kekuatan dan penghiburan yang konstan.
Memahami sifat-sifat Allah Bapa ini mengubah doa kita dari meminta sesuatu menjadi memohon kepada Seseorang yang sepenuhnya layak untuk dipercaya. Karena Allah Bapa itu Mahakuasa, tidak ada masalah yang terlalu besar bagi-Nya. Karena Ia Maha Tahu, tidak ada masalah yang terlalu rumit bagi-Nya. Dan karena Ia Maha Hadir, tidak ada tempat di mana kita harus menghadapi masalah itu sendirian. Ini adalah dasar dari iman yang tak tergoyahkan.




