Penantian adalah bagian dari perjalanan iman. Kita berdoa, berharap, dan menunggu. Namun ketika jawaban belum datang, hati mulai bertanya: “Apakah Tuhan mendengar?” Dalam keheningan, kita belajar bahwa iman bukanlah tentang segera menerima, tetapi tentang tetap percaya meski belum melihat.

Tuhan tidak pernah lalai mendengar doa anak-anak-Nya. Ia bekerja dalam waktu-Nya, bukan waktu kita. Seperti Hana yang menanti anak, atau Yusuf yang dipenjara sebelum diangkat menjadi pemimpin—Tuhan selalu punya rencana yang lebih besar dari yang kita bayangkan.

Menunggu bukan berarti ditinggalkan. Menunggu adalah proses pembentukan. Dalam masa penantian, Tuhan sedang membentuk karakter, memperdalam iman, dan mempersiapkan berkat yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Hari ini, mari kita belajar untuk tetap percaya. Jangan biarkan penantian mengikis harapan. Teruslah berdoa, bersyukur, dan percaya bahwa Tuhan sedang bekerja di balik layar. Iman yang bertahan dalam penantian adalah iman yang menggerakkan hati Tuhan.

Tuhan, ajarku untuk percaya meski belum melihat. Dalam penantian, kuatkan hatiku. Dalam keheningan, yakinkan aku bahwa Engkau bekerja. Aku serahkan harapanku kepada-Mu, dan aku percaya bahwa waktu-Mu selalu yang terbaik. Amin.