Mahkota dan Handuk: Teladan Pemimpin yang Melayani
31 Oktober 2025 • Renungan Harian, Kepemimpinan, Pelayanan, Kerendahan Hati, Filipi 2
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
— Filipi 2:5-7
Pembuka
Dunia mendefinisikan kepemimpinan sebagai kekuasaan, wewenang, dan posisi di atas. Namun, Tuhan Yesus Kristus membalikkan definisi itu. Teladan-Nya, yang diabadikan dalam Filipi 2, mengajarkan kita bahwa kepemimpinan sejati bukanlah tentang seberapa banyak orang yang melayani kita, melainkan seberapa dalam kita bersedia melayani orang lain. Ini adalah panggilan untuk menaruh pikiran dan perasaan Yesus di atas ambisi pribadi.
Inti Renungan
Inti dari Firman ini adalah Kenosism, atau tindakan pengosongan diri yang dilakukan Kristus. Walaupun Ia adalah Allah yang setara dengan Allah Bapa, Ia memilih untuk melepaskan hak-hak dan kemuliaan-Nya demi mengambil rupa seorang hamba dan menjadi manusia . Pengosongan diri ini tidak berarti Ia berhenti menjadi Allah, tetapi Ia menahan kuasa dan kemuliaan-Nya demi tujuan melayani dan menebus kita. Bagi kita, ini berarti kerelaan untuk melepaskan ego, hak, dan kenyamanan demi mengangkat kebutuhan orang lain. Kepemimpinan yang melayani meniru Kristus yang membasuh kaki murid-murid-Nya: itu adalah kepemimpinan yang berfokus pada kerendahan hati, pengorbanan, dan pemberdayaan orang lain, bukan pada pemuliaan diri.
Ayat Pendukung
Markus 10:45: "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Aplikasi
Di mana pun Tuhan menempatkan Anda—di rumah, di tempat kerja, di gereja—Anda adalah seorang pemimpin. Tantangannya hari ini adalah: Apakah Anda memimpin dengan mahkota (otoritas) atau dengan handuk (pelayanan)? Carilah satu kesempatan hari ini untuk melayani seseorang yang tidak dapat membalas budi Anda. Abaikan keinginan untuk diakui dan fokuslah pada kebutuhan sesama. Dengan meneladani kerendahan hati Tuhan Yesus, kita sungguh-sungguh hidup sebagai anak-anak Allah Bapa yang setia.
Doa Penutup
Ya Tuhan Yesus, kami bersyukur atas teladan kepemimpinan-Mu yang sempurna. Ampuni kami karena sering mencari posisi daripada pelayanan. Bimbinglah kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami memiliki pikiran dan perasaan yang sama seperti Engkau. Berikanlah kami kerendahan hati untuk melayani orang lain dengan tulus dan tanpa pamrih, demi kemuliaan nama-Mu. Amin.
✍️ Alunea
← Daftar Renungan