Di saat-saat terakhir pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus memberikan sebuah perintah yang sangat sederhana namun radikal: saling mengasihi. Perintah ini bukan hanya penambahan pada sepuluh perintah; ini adalah inti dari identitas Kristen. Perintah ini menjadi tanda pengenal (badge) yang membedakan pengikut Kristus dari dunia. Kasih ini haruslah melampaui batas, karena standarnya adalah kasih Kristus yang rela mengorbankan diri-Nya.

Kasih yang diperintahkan Tuhan Yesus memiliki dua elemen kunci yang saling melengkapi: standar yang tampaknya mustahil dan tujuan yang sangat jelas. Ketika Yesus berkata, "Sama seperti Aku telah mengasihi kamu," Ia menetapkan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, aktif dalam tindakan nyata, dan rela berkorban—seperti saat Ia membasuh kaki murid-murid-Nya, termasuk Yudas. Kasih seperti ini melampaui norma hubungan manusia biasa. Tujuannya pun tegas: "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku." Kasih yang radikal ini menjadi kesaksian paling kuat kepada dunia, bukan melalui janji atau ritual, melainkan lewat cara kita memperlakukan satu sama lain, baik di dalam maupun di luar gereja. Ketika kasih di antara orang percaya menjadi tawar atau dipenuhi perselisihan, kita justru menghapus identitas kita sebagai murid Kristus dan melemahkan kesaksian Injil yang seharusnya mengubah hidup.

Tinjau kembali hubungan Anda hari ini. Kepada siapakah Tuhan Yesus memanggil Anda untuk menunjukkan kasih yang melampaui batas? Mungkin kepada pasangan, anggota keluarga yang sulit, rekan kerja yang menyebalkan, atau sesama orang percaya yang mengecewakan Anda. Kasih ini menuntut pengampunan, kesabaran, dan kerelaan untuk melayani, meskipun tidak ada balasan. Ingatlah, ketika Anda mengasihi seperti Kristus, Anda sedang membuktikan kebenaran Injil kepada dunia.

Ya Tuhan Yesus, terima kasih atas Kasih-Mu yang telah melampaui batas dengan mengorbankan diri-Mu bagi kami. Penuhi hati kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami dapat mengasihi sesama kami dengan standar kasih-Mu yang tanpa pamrih. Tolong kami menjadikan kasih sebagai tanda pengenal kami yang sejati, agar melalui kami, dunia mengetahui bahwa Engkau adalah Tuhan. Amin.