Kasih Ilahi: Kita Mengasihi Karena Ia Lebih Dahulu Mengasihi Kita
16 November 2025 • Renungan Harian, Kasih, Anugerah, Inisiatif Allah, 1 Yohanes
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
— 1 Yohanes 4:19
Pembuka
Seringkali, kita menjalani hidup dengan gagasan bahwa kita harus berusaha keras untuk menjadi orang yang pengasih agar kita dapat "layak" bagi Allah Bapa atau sesama. Kita melihat kasih sebagai kewajiban yang harus dipenuhi. Namun, Rasul Yohanes, yang dikenal sebagai "murid yang dikasihi Tuhan Yesus," membalikkan skenario ini. Ia menyatakan bahwa kasih bukanlah kewajiban yang kita mulai, melainkan respons yang tak terhindarkan terhadap inisiatif Allah Bapa.
Inti Renungan
Kebenaran mendasar yang diajarkan oleh ayat ini adalah: Kasih Allah Bapa bersifat mendahului. Ia tidak menunggu kita menjadi sempurna, kudus, atau bahkan tertarik kepada-Nya. Sementara kita masih hidup dalam dosa, Tuhan Yesus Kristus telah mati bagi kita (Roma 5:8). Inilah yang membedakan kasih ilahi (agape) dari kasih manusiawi. Kasih kita kepada Allah Bapa dan kepada sesama hanyalah pantulan atau echo dari kasih-Nya yang pertama kali dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Jika kita merasa sulit untuk mengasihi, itu mungkin karena kita lupa betapa besarnya kita telah dikasihi. Ketika kebenaran ini meresap dalam hati kita, mengasihi bukan lagi terasa seperti tuntutan yang berat, tetapi menjadi ekspresi yang mengalir secara alami dari hati yang telah diubah oleh anugerah-Nya.
Ayat Pendukung
Roma 5:8: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
Aplikasi
Tantanglah diri Anda hari ini: Biarkan ayat ini menjadi lensa untuk melihat semua interaksi Anda. Jika Anda berjuang untuk mengampuni seseorang, ingatlah betapa Allah Bapa telah mengampuni Anda. Jika Anda merasa lelah dalam memberi, ingatlah bahwa Tuhan telah memberi Anda yang terbaik, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Mengasihi orang lain adalah bukti yang paling jelas bahwa kasih Allah Bapa benar-benar berdiam di dalam diri kita. Biarlah kasih yang dicurahkan Allah Bapa menjadi sumber dan energi tak terbatas untuk kasih yang Anda berikan kepada dunia. Anda tidak perlu mencari sumber kasih; sumber itu sudah dicurahkan di Kalvari.
Doa Penutup
Ya Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur karena Engkau lebih dahulu mengasihi kami. Kami tidak bisa mengasihi dengan kekuatan kami sendiri. Penuhi hati kami dengan kasih-Mu hari ini, agar kami dapat memantulkan kasih itu kepada mereka yang ada di sekitar kami. Biarlah seluruh hidup kami menjadi bukti bahwa kami telah dikasihi oleh-Mu. Amin.
✍️ Alunea
← Daftar Renungan