Sering kali kita merasa tidak layak di hadapan Allah karena kelemahan dan dosa kita. Namun, kasih Allah tidak pernah berhenti mengejar kita. Kasih itu bukan hanya sekadar kata, melainkan tindakan nyata melalui Yesus Kristus yang datang untuk menyelamatkan, bukan menghukum.

Kasih Allah adalah kasih yang mengubahkan. Ia tidak menunggu kita sempurna untuk mengasihi kita, melainkan menerima kita apa adanya. Ketika kita menyadari betapa besar kasih itu, hati kita terdorong untuk hidup dalam pertobatan dan ketaatan. Kasih Kristus membebaskan kita dari rasa bersalah, memberi pengharapan, dan menuntun kita untuk mengasihi sesama dengan cara yang sama.

Kasih yang mengubahkan bukan hanya mengubah cara kita memandang diri sendiri, tetapi juga mengubah cara kita memperlakukan orang lain. Kita diajak untuk menjadi saluran kasih Allah di tengah dunia yang penuh dengan penghakiman dan kebencian.

Hari ini, mari kita renungkan apakah kita sudah membiarkan kasih Kristus mengubahkan hidup kita; jika masih ada rasa bersalah, serahkan kepada Tuhan dan terimalah pengampunan-Nya, dan jika ada orang yang sulit kita kasihi, ingatlah bahwa Allah lebih dahulu mengasihi kita tanpa syarat, sehingga kita pun dapat menjadi saksi kasih Kristus melalui tindakan sederhana seperti memberi maaf, menolong, atau sekadar hadir bagi orang lain.

Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang begitu besar dan tidak terbatas. Ampuni kami ketika kami masih sering jatuh dalam dosa dan merasa tidak layak. Tolong kami untuk menerima kasih-Mu dengan penuh iman, dan biarlah kasih itu mengubahkan hidup kami. Jadikan kami saluran kasih-Mu bagi sesama, agar dunia melihat terang Kristus melalui hidup kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.