Ketaatan yang Mengubah Sejarah: Ketika Iman Memerlukan Pengorbanan
23 November 2025 • Renungan Harian, Ketaatan, Iman, Pengorbanan, Abraham, Ibrani 11
Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, sebab ia berpikir, bahwa Allah Bapa berkuasa membangkitkan orang-orang mati. Dan dari sana ia seolah-olah menerimanya kembali dalam kiasan.
— Ibrani 11:17-19
Pembuka
Iman seringkali menuntut kita melakukan hal-hal yang tidak masuk akal bagi logika manusia. Tidak ada kisah yang lebih ekstrem dalam menuntut ketaatan buta selain kisah Abraham ketika ia diminta Allah Bapa untuk mempersembahkan Ishak, putra tunggal perjanjian. Ishak bukan hanya anaknya; ia adalah janji Allah Bapa sendiri yang telah dinantikan puluhan tahun. Mempersembahkannya berarti menghancurkan seluruh rancangan ilahi yang telah diberikan. Namun, dalam ketaatan yang radikal inilah, Abraham menunjukkan hakikat iman yang sejati: iman yang percaya bahwa Allah Bapa lebih berkuasa daripada janji-Nya, bahkan jika janji itu harus dimatikan.
Inti Renungan
Kitab Ibrani memberikan wawasan unik tentang motivasi di balik ketaatan Abraham. Ketika diminta mempersembahkan Ishak (Kejadian 22), Abraham tidak melihat Tuhan sebagai pribadi yang kontradiktif, tetapi sebagai pribadi yang berkuasa membangkitkan orang-orang mati. Ini adalah tingkat iman yang tertinggi: percaya bahwa Allah Bapa akan menepati janji-Nya (bahwa keturunan akan datang melalui Ishak), bahkan jika Allah Bapa harus melakukan mukjizat yang belum pernah dilihat sebelumnya—membangkitkan Ishak dari kematian. Penulis Ibrani mencatat, "Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, sebab ia berpikir, bahwa Allah Bapa berkuasa membangkitkan orang-orang mati." Ketaatan Abraham didasarkan pada keyakinan terhadap natur Allah Bapa yang Mahakuasa, bukan pada pemahaman situasionalnya sendiri. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa ketika kita meletakkan yang paling berharga di atas mezbah, Allah Bapa akan memelihara janji-Nya, sering kali dengan cara yang lebih ajaib dari yang kita bayangkan.
Ayat Pendukung
Kejadian 22:12: "Lalu firman-Nya: 'Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab sekarang telah Kuketahui, bahwa engkau takut akan Allah Bapa, dan engkau tidak menahan anakmu yang tunggal itu dari-Ku.'"
Aplikasi
Ketaatan radikal Abraham menantang kita: Apa "Ishak" dalam hidup Anda—hal yang paling Anda sayangi, yang Anda rasa paling penting untuk masa depan Anda, atau yang paling Anda takuti untuk dilepaskan? Mungkin itu adalah kendali atas karir Anda, rencana pensiun Anda, atau bahkan ambisi Anda. Allah Bapa mungkin tidak meminta Anda mengorbankan secara fisik, tetapi Ia sering meminta Anda untuk melepaskan hak kendali dan menyerahkan yang terbaik Anda kepada-Nya. Terapkan iman Abraham hari ini dengan menyerahkan hal yang paling Anda genggam erat ke tangan Allah Bapa yang setia, percaya bahwa Ia akan menggenapi janji-Nya dengan cara yang jauh melampaui kemampuan Anda.
Doa Penutup
Ya Allah Bapa, ajarlah kami untuk memiliki iman seperti Abraham, yang berani taat meskipun logika kami menolak. Kami mengakui bahwa Engkau Mahakuasa untuk membangkitkan harapan yang mati dan memulihkan janji yang hilang. Kami lepaskan kendali atas 'Ishak' kami hari ini dan kami memilih untuk percaya pada kedaulatan dan kesetiaan-Mu. Amin.
✍️ Alunea
← Daftar Renungan