By Alunea / Cerita Alkitab / Juli 23, 2025.
Saulus (yang kemudian dikenal sebagai Paulus) mendengar suara Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik
Mungkin kamu pernah mendengar tentang Rasul Paulus?
Ia tidak selalu dikenal dengan nama itu.
Di masa awal hidupnya, ia dikenal sebagai Saulus dari Tarsus
dan ia adalah seorang Farisi.
Artinya, ia termasuk dalam kelompok keagamaan
yang tidak setuju dengan kabar baik tentang Yesus Kristus.
Saulus pertama kali muncul dalam Alkitab
sebagai musuh orang-orang Kristen —
seseorang yang membenci mereka.
Pertama kali kita mendengar tentang Saulus adalah ketika Stefanus,
seorang pengikut Kristus, dituduh membuat kekacauan.
Saulus ada di sana, menyaksikan dan mendengarkan semuanya.
Ketika para penuduh melempari Stefanus dengan batu,
Saulus menjadi saksi atas kematian orang yang setia ini.
Stefanus berlutut dan berseru,
"Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka!"
Lalu batu-batu mengenai tubuhnya,
dan di sanalah ia meninggal.
Saulus menganggap kematian Stefanus adalah hal yang baik.
Namun kemudian, ketika Saulus sedang sibuk mengejar dan menganiaya orang-orang Kristen,
ia mengalami sebuah peristiwa yang luar biasa.
Peristiwa itu terjadi saat ia dalam perjalanan ke Damsyik.
Misinya adalah menemukan, menangkap, menghukum, atau bahkan menghancurkan
sebanyak mungkin orang Kristen yang bisa ia temukan.
Tiba-tiba, sebuah cahaya terang muncul dan Saulus jatuh ke tanah.
Ia mendengar suara yang berkata kepadanya:
"Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?"
Saulus tahu siapa yang sedang berbicara kepadanya,
dan itu membuatnya sangat ketakutan.
Suara itu adalah suara Yesus.
Saulus sebelumnya sudah mendengar tentang kebangkitan Yesus,
tetapi ia tidak mempercayainya.
Kini ia menjadi bingung dan ketakutan.
Dengan gemetar, Saulus berkata,
"Siapakah Engkau?"
"Akulah Yesus," jawab suara itu,
"yang sedang kauaniaya!
Tidak ada gunanya engkau terus melawan Aku."
Saulus tahu bahwa ia tak berdaya.
Saat itu juga, hidupnya berubah total —
dari seseorang yang ingin membunuh orang Kristen,
menjadi seseorang yang ingin melayani Tuhan Yesus.
Saulus berkata,
"Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan?"
Yesus menyuruh Saulus pergi ke Damsyik.
"Ketika kamu sampai di sana, kamu akan tahu apa yang harus dilakukan," kata Yesus.
Namun ketika Saulus mencoba berjalan ke sana,
ia sadar bahwa ia telah menjadi buta.
Maka seseorang menuntunnya dengan tangan dan membawanya di sepanjang jalan.
Selama tiga hari tiga malam,
Saulus tidak makan dan tidak minum,
tetapi setidaknya ia sudah berada di kota Damsyik,
dan di sana ia menunggu dan merenung.
Sementara itu, seorang pengikut Kristus bernama Ananias
juga mendengar suara dari Yesus.
"Pergilah ke jalan yang bernama Lurus," kata Yesus,
"dan ketika kamu sampai di sana, kamu akan menemukan seorang pria bernama Saulus dari Tarsus.
Aku ingin kamu meletakkan tanganmu atas dirinya dan berdoa,
agar penglihatannya pulih kembali."
Ananias tidak begitu ingin bertemu dengan Saulus,
karena ia sudah mendengar banyak hal buruk tentang dia.
"Saulus itu orang yang membuat hidup orang Kristen di Yerusalem jadi sangat menderita!" kata Ananias.
"Ia orang yang berkuasa. Ia bisa mengikat aku dengan tali dan melemparku ke penjara!"
"Jangan takut," kata Yesus.
"Aku telah memilih dia untuk melakukan hal-hal besar bagi-Ku.
Ia akan membawa kabar Injil kepada banyak bangsa, kepada raja-raja dan penguasa, serta kepada bangsa Israel."
Maka Ananias pun berangkat, dan benar saja, ia menemukan Saulus.
"Saudara Saulus," katanya, "Yesus telah mengutus aku kepadamu —
Yesus yang sama yang engkau temui di jalan menuju Damsyik.
Aku datang untuk memberitahumu bahwa Yesus akan memulihkan penglihatanmu,
dan juga memenuhi engkau dengan Roh Kudus!"
Lalu Ananias meletakkan tangannya atas Saulus,
dan seketika itu juga Saulus dapat melihat kembali.
Sejak saat itu, Saulus menjadi pemberita Injil dan pemimpin besar di antara orang-orang Kristen.
Ia mendedikasikan hidupnya untuk penginjilan, mendirikan gereja-gereja,
dan menjadi teladan bagi orang percaya lainnya.
Ia juga melakukan perjalanan jauh dan menghadapi banyak penderitaan,
namun tekadnya tetap satu, yaitu melakukan sebanyak mungkin untuk Yesus sebelum ia meninggal.
Dan namanya pun diubah menjadi Paulus, sang rasul.
Cerita ini mengajarkan kita bahwa melalui Yesus, kita dapat melakukan hal-hal besar bagi Allah
dan meninggalkan kehidupan lama kita yang penuh dosa.
Source gambar milik Richard Gunther - FreeBibleimages.org
Kasih Tuhan hadir juga di artikel ini
Ayat Alkitab Harian